Sebagai bentuk transformasi yang dulu pada Tahun 1999
P2KP ( Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan ), pada tahun 2006 berubah
menjadi PNPM Mandiri Perkotaan dan Seiring waktu berjalan PNPM berubah menjadi
P2KP kembali tetapi artinya berbeda dengan P2KP terdahulu, P2KP ( Program
Peningkatan Kualitas Permukiman ) Dalam konteks pembangunan
nasional, Pemerintah
telah menetapkan pencapaian target 100-0-100 sebagai terjemahan
dalam rangka memberikan akses air minum 100%, mengurangi kawasan kumuh hingga
0%, dan menyediakan akses sanitasi layak 100% untuk masyarakat Indonesia pada
2019 atau di akhir RPJMN ke-3 tahun 2015-2019
Dalam
konteks “P2KP” yang mengenal proses transformasi dalam pelaksanaan programnya
sebagai implementasi dari perubahan sosial, proses transformasi harus “naik
kelas” dari masyarakat yang tadinya
berdaya, kemudian mandiri dan menuju madani, tentu hal ini merupakan
keniscayaan. Artinya bila masyarakat yang dianggap sudah mandiri yang sudah
melalui berbagai macam proses pembelajaran, mulai dari mengembangkan
kelembagaan masyarakat, menyusun program masyarakat, telah menjalin kemitraan
dengan pihak luar, dll maka selanjutnya masyarakat harus siap melaksanakan
program pembangunan yang
Artinya bila masyarakat yang dianggap sudah mandiri yang sudah melalui berbagai
macam proses pembelajaran, mulai dari mengembangkan kelembagaan masyarakat,
menyusun program masyarakat, telah menjalin kemitraan dengan pihak luar, dll
maka selanjutnya masyarakat harus siap melaksanakan program pembangunan
Untuk itulah berbagai Pelatihan dan Sosialisasi
dilakukan di tingkat kelurahan/ Desa untuk mengenalkan program ini
kemasyarakat, salah satunya, Desa Karya Makmur yang pada hari Kamis, 13 Agustus
2015 sudah memulai untuk melaksanakan pelatihan dan sosialisasi terkait
kegiatan P2KP, kegiatan ini lebih focus penyusunan data 100 – 0 – 100 yang outputnya
adalah profil kawasan permukiman Kumuh
Kegiatan pelatihan penguatan
BKM, Aparat Kelurahan/Desa, pelatihan tim perencanaan Partisipatif dan pelatihan penguatan UPL digunakan
sepenuhnya untuk mendukung penyusunan pendataan 100-0-100 dimasing-masing
Kelurahan/Desa.
Pelaksanaan Pelatihan dan sosialisasi P2KP juga dihadiri dari
pihak Bappeda Provinsi Bapak Agung yang sekaligus memberikan arahan terkait
kegiatan pelaksanaan P2KP, dan juga dihadiri dari Tim Satker Provinsi yang
dalam kesempatan ini juga di wakilli oleh Bapak Ferdian, serta dari tim KMW OC
2 Babel TA Pelatihan Bapak Avrial dan TA Infrastruktur ( Ibu Lutfa ), Dalam
kata sambutannya Bapak Agung berpesan agar pelaksanaan pendataan 100 – 0 – 100
ini benar-benar dilaksanakan secara maksimal oleh masyarakat. Seluruh
kegiatan pelatihan dan on the job training wajib difasilitasi oleh Tim
Fasilitator yang memiliki kemampuan teknis fasilitasi yang baik yang sudah mengikuti pelatihan penguatan P2Kp
Hal teknis
lain yang juga dibahas ialah konsep dan kebijakan P2KP, paparan tentang
prakarsa 100-0-100, penyusunan baseline profil kawasan kumuh desa serta
mekanisme pembentukan Tim Inti Perencanaan Partisipatif tingkat Desa. peserta
dilibatkan dalam diskusi pleno serta praktek langsung tata cara FGD, Wawancara
dan Transek guna merumuskan dan mengidentifikasi potensi sumber daya dalam
pelaksanakan P2KP di tingkat masyarakat hingga tersusunnya Data profil
kawasan kumuh di Desa Karya makmur Kabupaten Bangka.