JAKARTA, KOMPAS.com —
Wakil Presiden Boediono menyebut kelangsungan program nasional
pemberdayaan masyarakat (PNPM) tergantung pemerintahan mendatang.
Setidaknya, program tersebut telah dimasukkan dalam Rancangan Anggaran
Penerimaan dan Belanja Negara 2015.
"Tergantung pemerintah yang akan datang apakah dilanjutkan,
dikurangi, atau ditambah lagi. Tetapi itu (PNPM) sudah masuk usulan kita
di RAPBN 2015," ujar Boediono dalam sambutannya pada pembukaan Rapat
Kerja Nasional PNPM Mandiri Perdesaan Tahun Anggaran 2014 di Hotel Grand
Sahid, Jakarata Pusat.
Dia menuturkan, program tersebut harus tetap berjalan karena terbukti
sebagai program andalan dalam memberantas kemiskinan. Bahkan, kata
Boediono, di kelas dunia, PNPM sudah diakui sebagai program yang baik.
Menurut dia, PNPM sangat sejalan dengan perintah Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2014 tentang Desa. Ciri PNPM yang sesuai dengan perintah UU Desa
adalah pemberdayaan masyarakat.
Karena itu, mantan Gubernur Bank Indonesia tersebut menitipkan
harapannya pada pemerintahan mendatang agar tetap menjalankan program
yang menyasar masyarakat secara langsung tersebut.
"Saya pribadi, dan pemerintahan sekarang ini, mengharapkan PNPM akan
terus berlangsung. Ini semua ada di tangan pemerintahan yang akan
datang," harap Boediono.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar