SELAMAT DATANG DI BLOG FAMILY SELAMAT DATANG DI BLOG FAMILYWELCOME TO BLOG FAMILY SELAMAT DATANG DI BLOG FAMILY

Selasa, 14 Oktober 2014

GIOK ACEH YANG MENDUNIA

(http://www.acehvideo.tv/2014/08/giok-aceh-yang-mendunia.html) Di Aceh giok mulai populer lima tahun silam. Bermula dari seorang pria renta yang membawa batu dari Butong Ateuh,Kabupaten Nagan Raya ke Banda Aceh.

Pecinta batu kala itu lantas membawa batunya ke Bandung, Jawa Barat untuk uji laboraterium. Hasilnya, ya giok. Sejak itu daerah Aceh diketahui memiliki batu elok ini.

Kini, giok menjadi riasan andalan di jemari pria Aceh. Mata anda mungkin berbinar sekilau giok bila mendengar harganya. Seratusan ribu hingga jutaan rupiah. Maklum giok batu mulia kelas menengah.

Di toko batu cincin di kawasan Keutapang, Aceh Besar ini tersedia beragam batu giok Aceh. Mulai dari giok jenis nefrite jade sampai jenis idocrase ada di sini.

Kamis, 02 Oktober 2014

Nasib PNPM Mandiri di Pemerintahan Jokowi



02 October 2014  (www. Kompasiana.com )
Belum juga Presiden Jokowi dilantik, publik terus bertanya-tanya. Publik yang dimaksud adalah mereka yang bergerak di dunia pemberdayaan. Salah satunya dalam naungan program PNPM Mandiri Perdesaan. Perasaaan galau muncul menyusul keputusan DPR terkait pengalihan BLM Rp.9,1 Trilyun untuk Dana Desa. Pertanyaan simpelnya, kalau sudah tidak ada BLM trus apa masih ada Fasilitator?
Praktek selama ini, Fasilitator dikontrak untuk mengawal BLM (Bantuan Langsung Masyarakat). Di lokasi kecamatan/desa yang masih terkucur BLM pasti ada Fasilitator. Sebaliknya, yang tidak ada kucuran BLM (contoh kecamatan phase-out) pasti tidak ada Fasilitatornya. Sebagai contoh di Jawa Barat adalah Kec.Ciampea-Bogor, Kec.Bojongsoang dan Pameungpeuk Kab.Bandung.
Intinya, ada peran Fasilitator melekat dengan kucuran BLM. Bisa dimaklumi jika saat ini tidak kurang dari 11 ribu Fasilitator yang tersebar di 33 provinsi lokasi PNPM Mandiri (Perdesaan) dalam posisi bertanya. Lanjut atau tidak ? Apalagi sekarang ini mereka sedang berjibaku dengan tahapan perencanaan pembangunan di tingkat desa.  Tentunya tak bisa ditunda sementara kepastian BLM sebagai dasar perencanaan tidak ada informasi.