SELAMAT DATANG DI BLOG FAMILY SELAMAT DATANG DI BLOG FAMILYWELCOME TO BLOG FAMILY SELAMAT DATANG DI BLOG FAMILY

Kamis, 28 Agustus 2014

Batu Satam Mas



hendra putra. Batu satam sangat terkenal di Belitung. Batu berwarna hitam legam dengan lubang-lubang tersebut dijual sangat mahal. Misalnya satu kerikil batu satam seukuran kelereng ditawarkan seharga Rp 1 atau 2 juta rupiah. Mengapa  begitu mahal
terbentuknya batu satam (tektit) dari ejecta yang dihasilkan akibat hantaman meteorit/asteroid yang jatuh ke Bumi

Memang batu satam sangat sulit ditemukan, baik di Belitung maupun di tempat lain di Bumi ini. Kejadiannya memang sangat langka karena berhubungan dengan kejadian jatuhnya meteorit ke Bumi. Namun selama ini masyarakat Belitung selalu menganggap batu satam sebagai pecahan dari meteorit. Padahal batu satam sebenarnya adalah pecahan dari permukaan Bumi yang terkena hantaman luar biasa dahsyat dari meteorit yang jatuh dari luar angkasa. Ketika hantaman itu memburaikan tanah dan batuan di permukaan Bumi, mereka terlontarkan dan sempat mengalami pelelehan akibat suhu yang sangat tinggi untuk kemudian membeku kembali sebagai batu satam, atau dalam geologi istilahnya adalah Meleleh
 
Berikut bagaimana terbentuknya tektit (batu satam) tektit terdiri dari puing-puing terestrial (Bumi) yang terbentuk selama pembentukan kawah akibat hantaman meteorit. Selama kondisi ekstrim yang diciptakan oleh hantaman yang berasal dari luar angkasa itu, dampak hypervelocity (kecepatan yang sangat tinggi), tanah, sedimen atau batuan di permukaan Bumi  entah meleleh, menguap, atau kombinasi dari keduanya, terlontar dari kawah hantaman meteorit. Setelah ejeksi dari kawah, materi lelehan cair yang terbentuk berukuran milimeter hingga sentimeter itu ketika kembali memasuki atmosfer, lalu dengan cepat didinginkan untuk membentuk tektites. Mereka dapat terlontar hingga ratusan atau bahkan ribuan kilometer jauhnya dari lokasi tumbukan.
Pada saat ini secara umum hanya ada tiga kawah produk tumbukan benda langit yang masih mengandung tektit di sekelilingnya, yakni Chesapeake Bay (umur +/- 35 juta tahun, diameter 95 km) di AS, Ries (+/- 14 juta tahun, diameter 24 km) di Jerman, dan Bosumtwi ( +/- 1 juta tahun, diameter 10 km). Populasi tektit terbesar ada di Australasia, meliputi hampir seluruh Asia Tenggara, Australia dan sebagian Samudera Hindia dan terbentuk pada 0,8 juta tahun silam, tetapi di sini belum ditemukan lokasi kawah tumbukannya.
Batu satam adalah tektit dan secara teknis disebut bilitonit. Ia merupakan bagian dari tektit Australasia, yang terbentuk +/- 0,8 juta tahun silam. Bilitonit masih sekeluarga (dan juga seumur) dengan javanit di pulau Jawa (misalnya yang tersingkap di Sangiran) dan tektit Muong-Nong di Indocina. Tektit Muong-Nong ini unik, karena jauh lebih berat (hingga 20 kg) dan berlapis-lapis, yang menunjukkan posisi sumber pembentuknya tak jauh dari lokasi sebaran tektit ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar